Dua Sisi Cinta (+Giveaway)

Published August 7, 2015 by tikikabum

Judul Buku: Dua Sisi Cinta

Penerbit: Loveable

Penulis: Rhessy Rangga dan Stanley Meulen

11821539_10207743684449223_1290061754_o

Vanya, cewek asal Yogya itu kini sudah kuliah di Bandung. Bersama Lina, teman barunya, Vanya terlibat sebuah pengalaman yang tidak akan pernah dia lupakan. Pengalaman yang manis sekaligus pahit, dan juga pengalaman yang hampir membuatnya kehilangan seorang teman.

Awalnya Vanya hanya mengenal Rangga sebagai mantan pacar Lina. Lina, yang mengaku masih mencintai Rangga, meminta bantuan pada Vanya untuk kembali mendekatkan mereka berdua. Tapi perasaan cinta memang tidak bias dikendalikan. Bukannya membuat keduanya kembali menjalin hubungan, Vanya malah jatuh cinta pada Rangga. Begitupun sebaliknya.

Masalah diantara mereka bukan hanya keberadaan Lina, tapi juga perbedaan agama keduanya. Vanya adalah seorang muslimah yang juga berasal dari keluarga dengan latar belakang agama yang kuat. Sedang Rangga adalah seorang Kristiani. Nah, apa iya cinta yang dimiliki dua insan berbeda keyakinan ini bisa bersatu?

Halo!

Setelah sekian lama saya nggak nulis review, sekarang saya balik lagi dengan postingan review blogtour “2 Sisi Cinta”. Yang mana saya minta maap banget postingnya sampe menjelang sore gini.

Buku yang ditulis oleh Rhessy Rangga dan Stanley Meulen ini sudah pernah diterbitkan sebelumnya oleh penerbit Loveable dengan judul “Beda tapi Cinta” pada tahun 2014, dan pada tahun 2015 ini kembali diterbitkan dengan judul “2 Sisi Cinta”.

Ada beberapa kesalahan yang saya temukan di buku ini. Tapi tenang saja, versi yang saya baca adalah versi beta-nya alias versi PDF lama yang sepertinya belum diedit secara keseluruhan. Yah, semoga saja di buku terbitan terbarunya nggak ada kesalahan seperti ini lagi.

Beberapa kesalahan penulisan yang saya temui adalah pada halaman:

15: yaitu pada kalimat yang diucapkan Vanya yang seharusnya ‘Rangga’ tapi tertulis ‘Ba-Nga’.

21: kesalahan penulisan nama, seharusnya ‘Lina’ tapi tertulis ‘Vanya’

73: tertulis ‘Ndok’, mungkin sebenarnya bermaksud menulis ‘Nduk’

80: tertulis ‘PBapak’, mungkin sebenarnya bermaksud menulis ‘Bapak’

Dan satu lagi, karakter Rangga disini, sepertinya lebih bagus jika dipanggil ‘Ngga’ daripada ‘Nga’

Catatan buat penerbitnya, untuk pencetakan selanjutnya supaya lebih diperhatikan lagi agar kesalahan seperti di atas tidak terulang.

Untuk ceritanya sendiri, awalnya saya kurang suka sama penggambaran karakter Vanya dan Rangga yang menurut saya terlalu gampang jatuh cinta. Mengingat mereka berdua sudah tahu dari awal bahwa mereka berbeda agama dan niat awal Vanya adalah menyatukan kembali Lina dan Rangga. Tapi yang paling saya suka dari buku ini adalah endingnya! Entah kenapa saya sukaaaaa sekali sama endingnya buku ini. Penasaran gimana endingnya? Makanya dibaca dong, hehehe. Kalo mau gratisan, bisa ikutan giveaway di akhir postingan ini.

Sebagai pembuka blogtour kali ini, saya akan mencoba membahas tentang makna cinta dan kemerdekaan cinta dari sudut pandang tokoh cewek, yaitu Vanya.

Sebenarnya, saya sendiri nggak ngerti apa sih, yang membuat Vanya suka sama Rangga pada pertemuan pertama itu? Apa sih yang membuat Vanya merasakan perasaan cinta itu? Padahal mereka baru pertama ketemu, dan Vanya juga sudah tahu betul posisi mereka masing-masing. Tapi yah, balik lagi sih ke pernyataan saya tadi, bahwa perasaan itu sulit dikendalikan. Kita nggak bisa mengatur kapan, di mana, dan pada siapa kita jatuh cinta. Dan tentang kemerdekaan cinta? Menurut saya sih, kemerdekaan itu bukan berarti bebas sebebas-bebasnya. Semuanya pasti ada aturan. Nah si Vanya ini kebetulan aja agamanya Islam. Dan di dalam Islam, sudah diatur bahwa pernikahan beda agama itu dilarang. Dan apa itu berarti Vanya nggak dapet kemerdekaan cinta? Ya nggak gitu dong. Semua agama sudah punya anjuran dan larangan sendiri. Kalo kita sudah memutuskan kita masuk golongan yang mana (dalam hal ini agama), maka kita harus siap dengan segala konsekuensinya.

Aduh, saya ngomong apa sih, kok agak absurd ya, hahaha.

Dan satu lagi, ada kalimat Rangga dalam buku ini yang saya suka banget!

“ Tapi coba pikirin ini baik-baik, kalo sekarang aja aku bisa khianatin Tuhanku, apa jaminannya aku juga tidak bisa melakukan hal yang sama ke kamu?”

Itu jawaban Rangga waktu Vanya minta dia pindah agama. Pindah agama itu perkara besar, yang nggak bisa diputuskan hanya karena orang yang kamu cinta minta kamu untuk melakukan itu. Pindah agama harus didasari dengan kesadaran diri dan pengetahuan yang cukup tentang agama itu. Betul nggak?

GIVEAWAY DUA SISI CINTA

Nah sekarang kita masuk ke bagian yang ditunggu-tunggu nih, bakalan ada buku Dua Sisi Cinta dan goodie bag untuk 2 orang yang beruntung. Caranya:

  1. Giveaway ini berlangsung dari tanggal 7 agustus 2015 sampai 10 agustus 2015 (pukul 17.00 WIB)
  2. Wajib follow twitter Penerbit Loveable (@Loveableous)
  3. Bagikan info giveaway ini di twitter dengan me-mention akun penerbit (@Loveableous) dan akun saya (@tikikabum)
  4. Jawab pertanyaan berikut ini: “Apa sih pendapat kamu tentang cinta beda agama?”
  5. Jawaban ditulis di kolom komentar postingan ini dengan format”

Jawaban:

Nama:

Akun twitter:

Email:

Link Share:

Nah, gampang kan? Yuk ikutan…

Pemenang akan diumumkan pada tanggal 10 agustus 2015 selambat-lambatnya pukul 21.00 WIB

Semoga beruntung… 🙂

24 comments on “Dua Sisi Cinta (+Giveaway)

  • Nama: Pramestya Wahyu Ambangsari
    Akun twitter: @p_ambangsari
    Email: pramestya23@gmail.com
    Link Share: twitter.com/p_ambangsari/status/630197197598896128

    Cinta beda agama menurutku itu menyusahkan. Kita pasti sangat mencintainya, hingga akhirnya ingin menjalin hubungan yang serius padahal dalam agama saya, jika menikah dengan orang beda agama hukumnya haram. Jika orang yang kita cintai itu berpindah agama sama dengan kita, itu bisa saja hanya menuruti nafsu bukan mencintai karena Allah swt.

    Tapi kalau tidak serius, bukankah itu hanya membuang waktu? Seharusnya kita bisa mencintai orang yang seiman dengan tetap di jalan-Nya, kita bisa bahagia karena tidak merasa ‘menyesal telah mendapat rasa cinta’. Kita memang tidak tau dengan siapa kita akan jatuh cinta, tapi setidaknya kita tekan rasa mencintai hanya karena nafsu dan beralih kepada ‘cinta karena Allah’.

  • Jawaban : Cinta beda agama itu rumit. Dalam sebuah hubungan kita menjungjung prinsip. Apabila di awal apalagi yg utama menjadi dasar suatu hubungan sudah berbeda bagaimana dengan yang lainnya. Memang cinta itu tidak mengenal perbedaan. Di agama Islam pun juga diajarkan untuk tidak membeda-bedakan.
    Namun, ini masalah prinsip. Tidak ada salahnya memang dua orang yg beda agama memutuskan untk menjalin hubungan yg serius sampai ke jenjang pernikahan. Toh,,perasaan cinta itu muncul sendirinya dan tidak terduga. Pertanyaannya adalah apakah berhasil? Karena faktanya tidak sedikit cinta beda agama yg berlanjut ke pernikahan namun akhirnya bercerai. Karena dibutuhkan toleransi yg tinggi dan saling pengertian.
    Jika saya pribadi, saya memilih untuk menjalani cinta yang seiman. Karena nantinya pendamping hidup saya akan menjadi imam saya juga. Jadi semestinya harus seiman.

    Nama : Evi Dwi puspitasari
    Akun twitter : @littleephie
    E-mail : evi_asl@yahoo.com
    Link share : https://twitter.com/littleephie/status/630271398468960256

  • Jawaban: Cinta Beda Agama? Hem, disekitarku ada beberapa temenku yang mengalami hal seperti itu. Mereka islam, dan mayoritas pacar beda agamanya ya Kristen ((no sara nih ya)) Nah, kalau menurutku, yang notabenenya orang Islam, aku enggak setuju dengan cinta beda agama. Yah, selain dosa, kitanya malah bisa jadi stress sendiri dan bisa lho ngambil keputusan yang salah.

    Misalnya aja nih, kalau kamu udah cintaaaa banget sama pacar kamu, kamu pasti kan engga akan mikirin resiko dari pilihanmu. Kalau-kalau ternyata kamu yang pindah agama, itu resiko yang besar sudah menanti. Tapi alhamdulillahnya sih kalau dianya yang pindah agama, jadi mualaf. Tapi kalau masuk Islam karena pacar, apa bisa ngejamin orang itu akan beribadah sesuai dengan agama yang sudah ia pilih? Engga sih. Jadi aku enggak bisa nerima sih dengan cinta beda agama. (Semoga omonganku ini bisa aku pertanggungjawab-kan, hahahaa)

    Nama: Rima Dwi Andina
    Akun twitter: andinarima
    Email: rimadwiandina@yahoo.co.id
    Link Share: https://twitter.com/andinarima/status/630343214403203072

  • Nama: Thia Amelia
    Akun twitter: @Thia1498
    E-mail: thia.amelia18@yahoo.co.id
    Link: https://twitter.com/Thia1498/status/630546773698740224?s=01

    Jawaban:
    Apa sih pendapat kamu tentang
    cinta beda agama?

    Cinta beda agama? Ribet yang pasti, karena kedua nya mempunyai keyakinan yang berbeda, adat yang berbeda, kebiasaan yang berbeda juga. Cinta yang berbeda agama, berarti mereka harus bisa saling menghormati satu sama lain, dan yang paling penting, harus bertoleransi satu sama lain. Cinta beda agama itu, banyak ditentang semua orang, kenapa? Karena menurut pandangan orang-orang, tidak mungkin kita bisa menyatukan dua hal yang berbeda. Melihat cara pandang orang-orang yang tidak setuju dengan cinta beda agama, mereka sebenarnya bermaksud baik, karena mereka memikirkan masa depan cinta beda agama itu sendiri. Walaupun saat ini hanya pacaran, tapi jika kita sudah terlanjur cinta, pasti bisa saja cinta itu dibawa sampai menikah, nah titik inilah yang membuat orang-orang penentang itu khawatir. Apakah mereka aoan tetap menikah dengan kedua belah pihak yang berkeyakinan berbeda? Apakah mereka sanggup saling bertoleransi satu sama lain ketika salah seorang dari mereka beribadah? Lalu yang paling penting, bagaimana cara mereka menikah nanti? Apakah harus ke masjid? Ataukah ke gereja? Saya pribadi, termasuk orang yang tidak terlalu suka dengan cinta beda agama. Kenapa? Karena bukan hanya membuat susah orang yang menjalaninya, tapi juga membuat susah semua orang, termasuk orangtua mereka dan mungkin anak-anak mereka jika mereka menikah nanti. Serukun-rukun nya suatu desa, pasti ada saja satu atau dua orang yang bertentangan, dan jika ada setitik orang yang bermain api, pasti lama-kelamaan api itu akan melebar. Walaupun awalnya tenang-tenang saja, lama kelamaan cinta beda agama itu pasti akan mendapatkan kesusahan juga. Jangan kan yang beda agama, yang seagama saja pasti banyak konflik nya. Tapi, bedanya orang yg seagama lebih mudah menyelesaikan nya karena pegangan mereka satu, sedangkan yang beda agama? Sulit untuk merukun kannya karena pegangan nya yang berbeda. Itu sih menurut saya tentang cinta beda agama, ribet, bukan hanya untuk mereka sendiri, tapi untuk orang-orang juga.

  • Nama : Rizky Mirgawati
    Akun twitter : @RizkyMirgawati
    Email : kikyavis@gmail.com
    Link share : https://twitter.com/RizkyMirgawati/status/630556806918451200

    Jatuh cinta merupakan suatu anugerah bagi setiap insan. Namun, jika cinta hadir pada 2 pribadi yang berbeda terutama berbeda agama, tentunya akan jadi permasalahan sendiri. Jika seseorang memilih untuk mencintai orang yang berbeda agama dengannya, tentunya dia sudah memikirkan matang-matang konsekuensi dari setiap pilihan yang dia ambil. Ini bukan permasalahan sekedar berpindah agama saja, karena tentunya akan melibatkan keluarga besar yang pastinya akan kurang sepaham.

    Namun, kalau aku sebagai seorang muslimah, tentunya berusaha semampuku untuk menjalin hubungan dengan orang diluar agamaku, bukan hanya karena dilarang oleh agamaku, tetapi juga lebih ke pilihanku secara pribadi =)

    Terima kasih atas GAnya, sukses selalu =)

  • Nama : Afika Yulia Sari
    Twitter : @afikayulia
    Email : afikayuliaakb@gmail.com
    Link Share : https://twitter.com/afikayulia/status/630565793663553536

    Jawaban :
    Pada dasarnya setiap manusia berhak untuk mencintai dan dicintai. Kepada siapa dan kapan saja. Namun, dalam konteks cinta beda agama ini, bisa dibilang sangat rumit. Menyatukan cinta yang berbeda keyakinan itu perkara yang tidak mudah. Apalagi jika keduanya memutuskan hingga ke jenjang yang lebih tinggi (Menikah). Bukan hanya cinta yang mereka satukan, melainkan juga dua keluarga mereka. Setiap keyakinan, memiliki aturan dan larangannya masing-masing. Dan mereka tidak bisa mengelak. Kecuali memang salah satu dari mereka berkorban. Berkorban untuk pindah agama misalnya. Dan tujuannya bukan hanya untuk cinta tapi memang benar” mempelajari bagaimana aturan dan larangan didalamnya.
    Lain halnya lagi jika mereka memilih mempertahankan keyakinannya masing-masing. Mau tidak mau, Suka atau tidak suka. Cinta diantara merekalah yang harus dikorbankan. Mungkin itu lebih baik.
    Sulit memang untuk mengambil keputusan dalam problem cinta beda agama seperti ini. Pada akhirnya harus ada yg dikorbankan.

  • Jiah @jiahjava jiahaljafara32@gmail.com

    https://mobile.twitter.com/jiahjava/status/630564308024360960

    cinta beda agama menurut saya sah2 saja sih. Namanya cinta itu fitrah, universal, asalnya dr hati dan kita gak bisa paksa mau dijatuhkan ke mana hati kita. Cinta itu membebaskan org bukan mengekang.

    Tp urusan pernikahan bkn hanya soal cinta. Kalau saya jelas tdk bs utk menikah dg beda agama. Tujuan menikah itu kan mencari imam. Kalau ibadahnya beda, ngapain nikah? Dan disitulah letak kesucian cinta yg menyayangi tanpa hrs memiliki

    kyaaa jawaban sayaa gini amat

  • Jawaban:
    Cinta beda agama itu sulit bersatu. Ego dari masing-masing pemeluk agama terkadang yang jadi benteng utama sulitnya sepasang insan bersatu. Ya, seperti lirik lagu yang dinyanyikan Marchel “Tuhan memang satu, kita yang tak sama.” Kalau sudah menyangkut soal agama, jadi berat. Cinta saja tidak cukup karena tidak jarang akan ada selisih paham antara dua kubu. Cinta harus tulus. Cinta harusnya tanpa syarat. Tapi kalau seiman adalah salah satu syarat, akan sulit memutuskan untuk melanjutkan hubungan atau berakhir sia-sia. Salah satu insan tidak bisa memaksakan kehendak pasangannya untuk memeluk agama yang sama dengannya. Karena keterpaksaan tidak akan berakhir baik. Biarkan pasangan Anda memutuskan. Kalau memang ia memutuskan untuk menjadi dirinya, hargailah. Sedangkan jika ia memutuskan untuk ‘pindah’ agama demi kamu atas kemantapan hatinya tanpa merasa terpaksa atau dipaksa, let it be. Mungkin sudah jalan dari Tuhan. Jadi intinya adalah jangan memaksakan kehendak. Biarkan Tuhan yang berkehendak karena kehendak Tuhan jauh lebih indah dari yang kita inginkan. Tuhan tahu apa dan siapa yang kita butuhkan.

    Nama: Widi
    Akun twitter: @nisawidik
    Email: annisawidiastuty@yahoo.com
    Link Share: http://m.writelonger.com/status/630567432424431616/tr

  • Nama : Devie Aryani
    Twitter : @DevieAryani_
    Email : dedeviearie@yahoo.com
    Link : https://mobile.twitter.com/DevieAryani_/status/630568311131013120?p=v

    Jawaban :
    Menurutku cinta beda agama itu masalah yang amat sangat besar..
    Itu pilihan antara hati dan Tuhan…
    Dia yang membuat kita nyaman dan bahagia sehingga membuat jatuh cinta atau Tuhan yang selama ini dihidup kita,menjadi pujaan kita,dan senantiasa meminta pertolongan pada-Nya..
    Menurut ku itu hanya hawa nafsu saja,, kalo memang benar-benar cinta dan sayang tentunya cinta itu tak akan bersatu,, karena kita lebih memilih Tuhan kita..
    Cobalah mencintai seseorang yang seiman saja..
    Jika sudah terlanjur mencintai orang yang beda agama,berpindah agama dan menikah,, lalu bagaimana jika kalian tidak ditakdirkan jodoh.. Lalu di tengah jalan kalian berpisah.. Orang yang di cintai itu pergi dan iman kita pun tidak ada artinya…
    Sebaiknya dihindari saja ‘cinta beda agama’ itu… Kuatnya iman insyallah akan membawa kita pada orang yang baik dan juga seiman..

    Terimakasih ^_^

  • Hakikat pacaran menurut islam pun sebenarnya di larang karna mendekati zina. Apalagi menikah dengan pendamping yang berbeda agamanya. Karna dia akan jadi sosok imam untuk keluarga kita kelak haruslah dia seiman dengan kita. Kemungkinan juga tidak akan di restui keluarga karna kemungkinan akan ada pernedaan pendapat & rasisme karna perbedaan agama tersebut. Bagaimana kelak status agama dari anak-anak mereka ? Kelak di akhirat pun akan di minta pertanggung jawaban dari orang tua nya.
    Kalau aku sih mungkin lebih pilih mengikhlaskan cinta beda agama tersebut. Karna pernikahan beda agama pun tidak sah hukumnya menurut islam. Lebih baik cari pasangan hidup yang seiman, yang bisa menyempurnakan iman kita juga & insya Allah tidak hanya kebahagiaan di dunia yang di dapat, akhirat pun juga. Dan sebaiknya pacarannya setelah nikah aja agar terhindar dari dosa zina.

    Nama : Gita Purnamasari
    Akun Twitter : @tutupbotol19
    Email : purnamasari1910@gmail.com
    Link Share : https://twitter.com/tutupbotol19/status/63060642568996045

  • Jawaban : Sebenernya untuk agama apapun pasti diajarkan untuk saling mengasihi dan mencintai sesama manusia. Cinta beda agama sebenernya menurutku boleh aja. Namun ketika sudah melangkah jauh hingga ke jenjang pernikahan itulah yang terlarang. Larangan itu jelas bagi agama saya (Islam) karena telah tercantum dalam kitab suci kami (Al-Qur’an). Padahal sesama umat yang seiman pun masih banyak pilihan manusia yang tersedia.

    Setuju sama kutipan dari Rangga di novel tersebut. Jauh sebelum manusia dibiarkan hidup di muka bumi, manusia kan telah menyetujui perjanjian dengan Tuhannya bahwa ia (para manusia) akan mematuhi perintah-Nya serta setia dan memegang teguh agama yang dianutnya. Ketika Tuhan saja bisa dipermainkan, bagaimana dengan sesama manusia itu sendiri yang seringnya saling mempermainkan?
    Hehe bukan bermaksud jadi manusia yg sok bener, tapi untuk urusan agama memang kodratinya sudah lain urusan. Hingga rela berpindah agama demi cinta itu memang telah mendustai dan menghianati Sang Pencipta itu sendiri. Jadi, wajar jika terkadang manusia yg sulit memaafkan itupun lebih doyan menghujat percintaan org beda agama, karena Tuhan pun sepertinya enggan untuk merestuinya 🙂

    Thanks kak atas GAnya 🙂

    Nama : Dias Shinta Devi
    Akun Twitter : @diasshinta
    email : diasshinta.iyas@gmail.com
    Link Share : https://twitter.com/DiasShinta/status/630626876914954241

  • Nama: Aanisa Natasya
    Akun Twitter: @aanisanatasya
    Email: aanisanatasyaf@gmail.com
    Link Share: https://twitter.com/aanisanatasya/status/630629122025365504

    Cinta beda agama? Menurut aku menyenangkan dan juga penuh tantangan. Menyenangkan? Ya namanya mencintai masa gak menyenangkan sih. Tantangan? Karena disini banyak yang diuji disini kita akan melihat seberapa kita taat pada Allah akankah kita tetap mementingkan ego kita dengan mencintai “dia” yang berbeda agama tetapi menyalahi aturannya atau tetap mematuhi perintah Allah dengan harapan Allah pasti memiliki rencana yang lebih indah untukku.

    Gak dipungkiri karena lingkungan sekitar kita yang mengharuskan kita berinteraksi dengan orang yang berbeda agama dengan kita, mungkin dengan hal itu kita bisa timbul rasa cinta tetapi kita harus tau batas.
    Aku pernah merasakan apa yang namanya cinta beda agama disaat itu semua langsung berusaha meyakinkan aku agar tidak diteruskan untungnya kami berdua gak sampai ke jenjang pacaran.
    Aku memang bukan orang yang alim tapi aku tau ajarannya bahwa hukumnya itu dosa. Kalau dari awal kami pacaran tetapi kami teruskan dengan istilah “kita kan cuma pacaran” siapa tau lama-lama akan berubah menjadi ke jenjang yang lebih serius.
    Awalnya memang susah bagaimana sih kamu yang setiap waktu bertemu dengannya sama-sama memendam rasa tapi seperti ada tembok besar didepan kalian.
    Tetapi Alhamdulillah disekitar aku juga ada contoh bagaimana tetanggaku dan saudaraku berkehidupan seperti itu sangat rumit dan menyembunyikan diri, kadang dijadikan omongan sana-sini, gak ada kan yg mau kayak gt? Jadi itu bisa menjadi pembelajaran buatku juga agar tidak mencintai yang salah.

    Jadi menurut aku buat apa susah mencintai orang yang berbeda agama tetapi carilah orang yang se-agama denganmu yang dapat membimbingmu menuju Surga, kalau mendapat itu kan enak banget sudah seiman, istilahnya kalau menikah kalian halal malah mendapat pahala, dan apabila menjadi suami dan istri yang baik yang mengikuti aturanNya ganjarannya surga nanti.

  • Jawaban: Menurutku cinta beda agama memang dilarang oleh Islam. Terkait dengan masalah ini, sebenarnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah jauh-jauh hari
    mengeluarkan fatwa. Berdasarkan Musyawarah Nasional (Munas) II pada 11-17 Rajab 1400 H,
    bertepatan dengan 26 Mei-1 Juni 1980 M, MUI mengeluarkan fatwa bahwa pernikahan beda agama atau kawin campur, hukumnya haram. Tetapi adakalanya sebuah cinta tumbuh karena tidak disengaja, kebetulan dan hal-hal yang unik lainnya. Meskipun cinta telah bersemi di hati, kita diberi dua pilihan yang berbeda; lebih cinta makhluk ciptaan-Nya atau Sang Pencipta? Tentu bagi yang kuat imannya akan memilih opsi kedua. Jadi ringkasannya adalah semua itu ada di tangan kita, keputusan yang bijak dapat diambil dari pemikiran yang panjang dan matang. Oleh sebab itu saya berpendapat bahwa cinta beda agama itu bisa/tidaknya tergantung orang yang menjalaninya, tetapi saran saya jangan dilakukan karena jika kita sudah mencintai seseorang (beda agama) kita akan bimbang, terlebih bisa mengkhianati kepercayaan kita.
    Nama: Kiky
    Akun twitter: @IamKIKY
    Email: azzakiky93@gmail.com
    Link Share: https://mobile.twitter.com/IamKIKY/status/630634883455397888?p=v

  • Jawaban:

    Menurutku, cinta beda agama itu menyesakkan dada.
    Hal ini masih banyak terjadi di sekitar kita, mereka yang menjalin hubungan atas dasar cinta namun beda agama merasa apa yang mereka jalani sesuatu hal yang biasa. Tapi entah mereka tahu atau tidak, hubungan itu dilarang dalam agama dan hukumnya haram. Jika memang saling mencintai, alangkah lebih indah jika pasangan kita mempunyai keyakinan yang sama dengan kita atau se-agama?

    Jika melanjutkan hubungan tersebut, apakah tidak berfikir bagaimana dengan kehidupan di masa depan? reaksi keluarga? dan jika berkeluarga, bagaimana nasib anak-anak mereka kelak? Agama mana yang mereka yakini?
    Tapi jika memang ingin menikah, salah satu dari mereka sebaiknya berpindah agama. Jika tidak ingin pindah agama, akhiri hubungan tersebut baik-baik bagaimanapun caranya.

    Kita tahu cinta memang tidak harus memiliki, kadang cinta harus juga mengalah dan kadang cinta membawa kita pada keputusan yang sulit. Tapi pada akhirnya, kembali kepada mereka yang menjalani cinta beda agama. Bagaimana keputusan mereka.

    Nama: Nadia Puspaningtyas Ashari
    Akun twitter: @Nadia48nafla
    Email: ashari424@gmail.com
    Link Share: https://twitter.com/Nadia48nafla/status/630629037698711552

  • Cinta beda agama menurutku bukan cintanya yang salah, karena cinta bisa datang tiba-tiba tanpa bisa kita atur dan melihat latar belakangnya. Cinta beda agama bukan perkara yang mudah, kita harus ada yang berkorban untuk bisa bersatu, tapi jika kita bisa ikhlas untuk merelakan seseorang yang tidak seiman dengan kita, kita akan mendapatkan seseorang yang seiman dan lebih baik.

  • Cinta beda agama menurutku itu bukan cintanya yang salah karena jatuh cinta tidak bisa diatur dengan siapa dan tidak melihat latar belakangnya. Cinta beda agama itu bukan perkara yang mudah, kita harus ada yang berkorban untuk bisa bersatu, restu dari keluarga juga ikut andil untuk bisa atau tidak melanjutkan cinta beda agama, tapi jika kita bisa ikhlas dan merelakan cinta yang berbeda agama mungkin kita akan mendapatkan seseorang yang lebih baik dan seiman. Dua sisi yang berbeda itu akan sulit untuk disatukan.

    • Cinta adalah rasa saling mengasihi dan menyayangi. Tapi ketika cinta berkata lain seketika semua terasa sirna, rasa sayang yang terjalin terasa begitu perih karena perbedaan yabg terjadi, perbedaan Agama yg kuat dan tak bisa di satukan itu terasa pedih ketika cinta dan sayang terhempas begitunya karena karena perbedaan agama itu namun ketika cinta itu di satukan sewajarnya salah satu harus ada yang mengalah dan mengirbankan keimanan nya tapi bagiku itu keputusan yang tidak bijak karena cinta hakiki itu datangnya dari Allah maka seharusnya cinta yang demikian itu di hapus dari dalam hati dan merelakan untuk berpisah demi keteguhan iman yang harus di nomor satukan.

  • Nama : Dita Nur Aeni
    Twitter : @ditaaeni15
    email : ditanuraeni15@gmail.com
    link share : https://twitter.com/ditaaeni15/status/630631024364367873

    “Tuhan memang satu, kita yang tak sama”. Kutipan lagu itu menyimpan banyak cerita dari pasangan yang harus menerima kenyataan miris : “mengapa harus keyakinan memisah cinta kita?

    Cinta beda agama adalah cinta sepasang manusia yang terhalang tembok bernama agama. Cinta memang tak pernah salah. Cinta juga bisa tumbuh kapan saja, di mana saja. Ia pun sering datang tanpa lebih dulu ketuk pintu hingga tiba-tiba saja mereka yang kejatuhan cinta seketika bahagia dan lupa. Lupa bahwa ada keadaan dan batas yang seringkali membuat cinta menjadi salah, bisa salah waktu, bisa juga salah keadaan. Cinta beda agama mungkin sebuah “cinta salah keadaan”.

    SIapapun yang menjalaninya, tergantung pada prinsip dan komitmen masing-masing. jika mau berpindah agama demi cinta. itu bukan cinta, itu nafsu. berpindah agama itu bukan karena cinta, tapi karena keyakinan pada pencipta. Putus hubungan juga bukanlah hal yang buruk. Cinta itu bukan bagaimana kita harus saling memiliki, namun bagaimana kita bisa membahagiakan orang yang kita cintai. Dan menjalin hubungan dengan beda agama, itulah yang hebat. karena harus ekstra pengertian, ekstra memahami, dan ada komitmen yang kuat pada pasangan.

    Namun, pada akhirnya kamu tidak bisa memaksakan takdir untuk menuliskan “Aku dan Kamu”. Tuhan yang akan menentukan jodoh. seberapapun cinta jika memang tidak berjodoh, tidak akan bisa bersatu. Dan seberapapun benci, jika memang sudah berjodoh tidak akan bisa dipisahkan. 🙂

  • Nama : Alfitra Rahma
    Twitter : @alfitrahmah
    E-mail : alfitrarahmah@gmail.com
    Link Share : https://mobile.twitter.com/alfitrahmah/status/630648865570426880?

    Cinta beda agama menurutku itu bukan cintanya yang salah karena jatuh cinta tidak bisa diatur dengan siapa dan tidak melihat latar belakangnya. Cinta beda agama itu bukan perkara yang mudah, kita harus ada yang berkorban untuk bisa bersatu, restu dari keluarga juga ikut andil untuk bisa atau tidak melanjutkan cinta beda agama, tapi jika kita bisa ikhlas dan merelakan cinta yang berbeda agama mungkin kita akan mendapatkan seseorang yang lebih baik dan seiman. Dua sisi yang berbeda itu akan sulit untuk disatukan.

  • Jawaban:

    Menurutku, cinta beda agama itu menyesakkan dada.
    Hal ini masih banyak terjadi di sekitar kita, mereka yang menjalin hubungan atas dasar cinta namun beda agama merasa apa yang mereka jalani sesuatu hal yang biasa. Tapi entah mereka tahu atau tidak, hubungan itu dilarang dalam agama dan hukumnya haram. Jika memang saling mencintai, alangkah lebih indah jika pasangan kita mempunyai keyakinan yang sama dengan kita atau se-agama?

    Jika melanjutkan hubungan tersebut, apakah tidak berfikir bagaimana dengan kehidupan di masa depan? reaksi keluarga? dan jika berkeluarga, bagaimana nasib anak-anak mereka kelak? Agama mana yang mereka yakini?
    Tapi jika memang ingin menikah, salah satu dari mereka sebaiknya berpindah agama. Jika tidak ingin pindah agama, akhiri hubungan tersebut baik-baik bagaimanapun caranya.

    Kita tahu cinta memang tidak harus memiliki, kadang cinta harus juga mengalah dan kadang cinta membawa kita pada keputusan yang sulit. Tapi pada akhirnya, kembali kepada mereka yang menjalani cinta beda agama. Bagaimana keputusan mereka.

    Nama: Nadia Puspaningtyas Ashari
    Akun twitter: @Nadia48nafla
    Email: ashari424@gmail.com
    Link Share: https://twitter.com/Nadia48nafla/status/630629037698711552

  • Cinta adalah rasa saling mngasihi dan menyayangi. Tapi ketika cinta berkata lain seketika semua terasa sirna, rasa sayang yang terjalin terasa begitu perih karena perbedaan yabg terjadi, perbedaan Agama yg kuat dan tak bisa di satukan itu terasa pedih ketika cinta dan sayang terhempas begitunya karena karena perbedaan agama itu namun ketika cinta itu di satukan sewajarnya salah satu harus ada yang mengalah dan mengirbankan keimanan nya tapi bagiku itu keputusan yang tidak bijak karena cinta hakiki itu datangnya dari Allah maka seharusnya cinta yang demikian itu di hapus dari dalam hati dan merelakan untuk berpisah demi keteguhan iman yang harus di nomor satukan.

  • Nama : Lailatul Nur Aini
    Twitter : @lhailaalna
    Email : man2polailatul@gmail.com
    Link Share : https://twitter.com/lhailaalna/status/630663290100645888

    Cinta adalah rasa saling mngasihi dan menyayangi. Tapi ketika cinta berkata lain seketika semua terasa sirna, rasa sayang yang terjalin terasa begitu perih karena perbedaan yabg terjadi, perbedaan Agama yg kuat dan tak bisa di satukan itu terasa pedih ketika cinta dan sayang terhempas begitunya karena karena perbedaan agama itu namun ketika cinta itu di satukan sewajarnya salah satu harus ada yang mengalah dan mengirbankan keimanan nya tapi bagiku itu keputusan yang tidak bijak karena cinta hakiki itu datangnya dari Allah maka seharusnya cinta yang demikian itu di hapus dari dalam hati dan merelakan untuk berpisah demi keteguhan iman yang harus di nomor satukan.

  • Jawaban:
    Cinta beda agama? Cinta beda agama itu bagaikan pisau yg mempunyai 2 sisi yg sama tajam. Bisa menimbulkan luka yg dalam apabila kita tidak pandai menggunakannya.
    Sama halnya dengan cinta beda keyakinan. Jikalau kita tdk pandai utk melakukannya. Melakukannya dlm arti tdk sayang 1 sama lain saja. Tapi jg utk pemahaman diri masing2 dan selalu ingat bhw kedua mmpnyai keyakinan yg brbeda. Itu yg hrs diwaspadai. Jgn sampai ego diri kita sendiri mjd ancaman pecahnya pemahaman akan perbedaan tsb. Pemahaman baik lahir maupun batin sgt diperlukan dlm menjalin sebuah hub 2 keyakinan. Kalian mempunyai arah dan jalan yg berbeda, namun tdk mustahil jikalau kalian mempunyai tujuan hidup yg sama. Jd pd intinya menurut aku tdk masalah dg cinta beda agama, asal kalian bs mengikhlaskan hati utk menjalani perbedaan tsb.

    Nama: Bintang Permata Alam
    Twitter: @Bintang_Ach
    eMail: bintangpermata45@gmail.com
    Link share: https://mobile.twitter.com/Bintang_Ach/status/630673647431081984?p=v

  • Cinta bukan apa yang direncanakan tapi
    cinta datang secara tiba tiba
    beda agama terkadang menjadi sebuah penghalang. tapi apabila cinta sudah menjadi sebuah pelabuhan terakir
    Maka harus berpikir ingin melanjutkan atau cukup dengan perpisahan

  • Leave a comment